Kamis, 29 Maret 2012

Pendidikan Anak Pra-Sekolah

    Pendidikan anak pra-sekolah merupakan pendidikan untuk anak-anak sebelum mereka memasuki pendidikan formal seperti sekolah dasar atau sekolah kanak-kanak. Pendidikan anak pra-sekolah ini biasa disebut juga dengan pendidikan usia dini. Pendidikan anak pra-sekolah mempunyai fungsi untuk membantu perkembangan kognitif dan berpikir anak sehingga akan lebih memudahkan anak pada saat anak memasuki masa sekolah. Pendidikan pra-sekolah ini dapat dilakukan dengan bimbingan seorang guru, namun akan lebih baik lagi jika orang tua ikut membantu dalam proses pendidikan usia dini ini. Banyak orang yang berpikiran bahwa mengajar anak-anak usia dini merupakan pekerjaan yang mudah. Namun pada kenyataannya, anggapan seperti inilah yang banyak menyebabkan orang gagal dalam memberikan pendidikan usia dini.

    Pada umunya, pendidikan anak pra-sekolah ini dapat dilakukan denga metode yang menekankan pada belajar sambil bermain dan berkhayal untuk mengembangkan kreativitas anak. Pendidikan pra-sekolah bertujuan menyuburkan potensi anak-anak dalam semua aspek perkembangan, menguasai kemahiran asas dan memupuk sikap positif sebagai persedian untuk masuk ke sekolah. Lewat bermain-lah anak dapat belajar karena pelajaran bagi seorang anak usia dini ialah bermain.

    Pengajar anak-anak usia dini harusnya memiliki potensi untuk mendorong untuk  perkembangan koqnitif dan motorik anak tersebut. Dengan demikian perlu adanya perencanaan pendidikan untuk anak Prasekolah sehingga kognitif dan motorik anak dapat terarahkan dengan baik. Dengan demikian perencaan yang harus dilakukan guru dan orang tua untuk mendorong perkembangan jasmani anak-anak antara lain:
-memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain
-menyediakan fasilitas yang merangsang pergerakan motorik kasar dan halus
   
    Acuan menu pembelajaran pada pendidikan anak usiadini telah mengembangkan program kegiatan belajar anak usia dini. Program tersebutdikelompokkan dalam enam kelompok umur, yaitu: lahir 1-2 tahun, 2-3 tahun, 3-4tahun, 4-5 tahun, dan 5-6 tahun. Masing-masing kelompok umur dibagi dalam enam aspek perkembangan yaitu: perkembangan moral dan nilai-nilai agama, perkembangan fisik, perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangansosial emosional dan perkembangan seni dan kreaktif.


    Menurut konsep Pendidikan Anak Usia Dini yang sebenarnya, anak-anak seharusnya dikondisikan dalam suasana belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan lewat berbagai permainan. Dengan demikian, kebutuhannya akan rasa aman dan nyaman tetap terpenuhi. Kalaupun kepada siswa SD kelas awal ingin diajarkan konsep berhitung, contohnya, pilihlah sarana pembelajaran melalui nyanyian atau cara lain yang mudah dipahami dan menyenangkan. 

Kesimpulan : Pendidikan anak pra-sekolah (usia dini) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/15999172/Mengenal-Pendidikan-Anak-Pra-Sekolah
http://ismorosiyadi.blogspot.com/2011/11/contoh-makalah-pendidikan-anak-usia.html

Kamis, 22 Maret 2012

Intelijensi

 TUGAS KELOMPOK

VILYA SUTANTO (11-040)

Edward Lee Thorndike lahir pada tahun 1874 dan meninggal pada tahun 1949. Dia adalah seorang Psikolog. Thorndike adalah siswa dari James M. Cattell. Dia menyandang gelar BS pada tahun 1895 di Wesleyan University, kemudian dia menyandang gelar MA pada tahun 1897 dan dia bekerja dengan William James, terakhir, dia menyandang gelar Ph.D pada tahun 1898 di Columbia University sebagai siswa dari James M. Cattell. Thorndike sempat mengajar di berbagai universitas sebagai asisten dosen maupun dosen dari tahun 1898 sampai tahun 1943.

Pada awalnya, Thorndike melakukan penelitian tentang perilaku hewan. Dari penelitian tersebut Thorndike menemukan "Law of Effect". Pada awal 1903, Thorndike menggunakan pengukuran obyektif untuk mengukur intelijensi pada subjek manusia. Kemudian pada saat memasuki Perang Dunia I, Thorndike mulai mengembangkan berbagai metode untuk mengukur berbagai kemampuan dan prestasi. Selama tahun 1920-an ia mengembangkan tes intelejensi yang terdiri dari penyelesaian, aritmatika, kosakata dan uji arah. Tes intelejensi ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat intelenjensi pada skala yang absolut. Logika yang terdapat pada tes-tes tersebut yang kemudian menjadi dasar dari tes intelejensi zaman modern sekarang.

Thorndike menarik perbedaan penting di antara tiga kelas dari fungsi intelektual. Tes intelejensi standar hanya mengukur "kecerdasan abstrak". Selain tes intelejensi standar, beberapa intelejensi penting yang harus diukur adalah "kecerdasan mekanis - kemampuan untuk memvisualisasikan hubungan antara objek-objek dan memahami bagaimana dunia ini bekerja", dan kecerdasan sosial - kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam situasi interpersonal."

Thorndike mengembangkan psychological connectionism. Dia percaya bahwa melalui pengalaman atau koneksi terbentuk diantara persepsi rangsangan dan tanggapan, sehingga kecerdasan memfasilitasi pembentukan ikatan saraf. Orang-orang dengan kepintaran yang lebih tinggi dapat membentuk ikatan lebih banyak dan mereka dapat membentuk ikatan tersebut dengan lebih mudah daripada orang dengan kepintaran lebih rendah. Kemampuan untuk membentuk ikatan berakar pada potensi genetik melalui pengaruh gen pada struktur otak, tetapi kepintaran itu sendiri adalah merupakan hasil dari pengalaman. Thorndike menolak gagasan bahwa pengukuran kecerdasan independen dari latar belakang budaya itu memungkinkan.

Thorndike menyatakan bahwa ada empat dimensi umum dari kecerdasan abstrak:

        Altitude: kompleksitas atau kesulitan tugas seseorang dapat melakukan (paling penting)
        Width: variasi pekerjaan dengan berbagai tingkat kesulitan
        Area: fungsi dari lebar dan ketinggian
        Speed: jumlah tugas yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu.

Signed,
Vilya

Kamis, 15 Maret 2012

Pendidikan psikologi dan Media Pembelajaran

Hi semuanya. Malam ini topik pembahasan saya adalah mengenai psikologi pendidikan dan media pembelajaran. Nah, setelah pada postingan sebelumnya saya pernah memasukkan apa itu psikologi pendidikan, hari ini saya akan lebih membahas pada media pembelajarannya.

Menurut pendapat saya pribadi, media pembelajaran pada zaman yang serba canggih sekarang sangat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan. Sebut saja media internet yang sedang marak-maraknya digunakan oleh mahasiswa dan siswa zaman sekarang. Media seperti internet telah memegang peranan penting bagi mahasiswa itu tersendiri. Hal ini disebabkan internet dapat memberikan kita segudang informasi yang ingin kita ketahui. Belum lagi media massa seperti telivisi yang juga dapat memberikan kita informasi-informasi yang mungkin saja belum kita ketahui sebelumnya. Nah, dengan adanya media-media seperti ini, kita seharusnya bersyukur karena kita telah setahap lebih maju dibandingkan dengan zaman terdahulu. Selain itu, kita juga harus pandai dalam mempergunakan media massa ini agar kita dapat menerima lebih banyak ilmu dan aspek positif lainnya yang bersifat membangun. Adapun media pembelajaran lainnya adalah melalui buku-buku yang kita peroleh ataupun melalui guru atau dosen dengan metode ceramah maupun diskusi.
Jadi, konklusi saya adalah bahwa terdapat banyak media pembelajaran yang tersedia dimana mahasiswa itu sendiri hendaknya mempergunakan media tersebut dengan baik untuk memperoleh hasil yang maksimal.


Signed,
Vilya

Jumat, 09 Maret 2012

Tugas Kempok Pertama :)

TUGAS KELOMPOK
Nama Anggota :
Vilya Sutanto (11-040)


Kesimpulan hasil diskusi kelompok:

Kewajiban setiap mahasiswa untuk memiliki e-mail dan blog

Kewajiban setiap mahasiswa untuk memiliki e-mail dan blog sebenarnya merupakan salah satu usaha yang dapat meningkatkan kemampuan dan juga kreativitas setiap mahasiswa. Peran teknologi pada zaman sekarang sudah sangat canggih sehingga teknologi tersebut juga harus kita pergunakan dengan sebaik mungkin. Bagi beberapa mahasiswa, pembuatan blog ini merupakan pengalaman pertama sekali bagi mereka, dan hal ini sudah termasuk ke dalam proses pembelajaran bagi mereka. Mlulai dari proses pembuatan blog sampai akhirnya menulis postingan semuanya merupakan proses pembelajaran. Dengan adanya blog ini, mahasiswa juga dapat mengembangkan kreativitasnya dan dapat menyalurkan apa yang dipikirkannya. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengikuti perkembangan zaman dan dapat aktif berkarya dalam dunia teknologi. Hal ini merupakan hal-hal positif yang dapat didapatkan dari pembuatan akun e-mail dan blog ini. Terima kasih juga kepada Bu Dina yang terus mendukung kami sepanjang perjalanan pembuatan blog ini :)

Kewajiban tersebut dan kaitannya dengan psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan

Dengan adanya blog tersebut, kita bisa menceritakan kepada orang lain melalui blog kita mengenai fenomena pendidikan misalnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dunia pendidikan (termasuk murid yang menyontek) dan kita dapat meminta pendapat para pembaca untuk membantu memberikan pemecahan masalah (problem solving) dengan cara memberikan komentar pada kotak yang tersedia pada postingan kita seputar fenomena tersebut. Setelah kita mendapatkan pendapat-pendapat tersebut, kita juga dapat mendiskusikan pendapat tersebut dengan anggota kelompok kita agar mendapatkan pemecahan masalah yang sesuai untuk menyelesaikan atau meluruskan masalah fenomena tersebut berdasarkan pada pandang dunia psikologi.

Kamis, 08 Maret 2012

Psikologi Pendidikan dan Fenomena Pendidikan

 Halo semuanya. Nah, ini merupakan postingan pertama saya yang berkaitan dengan perkuliahan. Mohon maaf pada postingan pertama ini jika terdapat kesalahan ataupun kekurangan karena saya masih belum mendapatkan bukunya, sehingga bahan-bahan yang saya dapatkan hanya yang berasal dari internet saja. Ayo kita mulai :D

Apa itu psikologi pendidikan?
Psikologi pendidikan merupakan ilmu psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam konteks pendidikan. Pendidikan disini bukan berarti hanya mengajarkan anak saja, tetapi juga mendidik anak. Pada zaman sekarang, pendidikan itu merupakan sesuatu yang tidak pernah luput dari perhatian kita. Oleh karena itu, seorang psikolog pendidikan juga mempunyai peranan yang penting di dalam dunia pendidikan. Peran seorang psikolog pendidikan dapat berupa profesor, konsultan, maupun seorang spesialis. Sebelum seorang psikolog pendidikan terjun ke dalam permasalahannya, pertama sekali seorang psikolog harus mengetahui dulu apa latar belakang dan juga fenomena dari pendidikan itu sendiri.

Adapun fenomena-fenomena pendidikan yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Orang tua dan masyarakat - Orang tua memegang peranan penting dalam pendidikan anak. Dalam zaman sekarang ini, tidak jarang ditemukan adanya orang tua yang tidak begitu peduli dengan pendidikan anaknya karena mereka sendiri terlalu sibuk untuk mencari nafkah. Pada kondisi yang seperti ini, pendukung pendidikan anak tersebut berkurang satu, yaitu peranan orang tua. Hal ini nantinya akan sangat berpengaruh dalam pendidikan anak tersebut.
2. Menyontek - menyontek merupakan hal yang tidak biasa lagi didengar. Banyak siswa yang sekarang melakukan penyontekan dengan segala cara agar dapat mendapatkan jawaban. Menyontek menyebabkan murid menjadi malas belajar karena mengira segalanya akan terselesaikan dengan menyontek. Menyontek ini merupakan salah satu fenomena umum yang harus diperhatikan.
3. Guru yang kurang berkompeten - Dalam dunia pendidikan, guru merupakan orang yang memegang peranan terpenting di sekolah, Guru merupakan orang tua murid di sekolah. Guru yang kurang berkompeten dapat menyebabkan murid-muridnya kurang berkompeten juga. Hal ini dapat mengurangi kemampuan murid untuk berkembang dan menerima pengetahuan dari guru.


Sekian dulu postingan dari saya. Mohon maaf lagi jika terdapat kekurangan dan akan berusaha untuk memosting topik berikutnya dengan lebih maksimal. Terima kasih :)

Daftar Pustaka:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7585658
https://10042jw.wordpress.com/2011/04/07/fenomena-pendidikan-dan-pembahasannya-berdasarkan-ilmu-psikologi/

Sabtu, 03 Maret 2012

First

Hi semuanya. Ini merupakan postingan pertama saya. Karena masih baru, perkenalan dulu deh ya :)
Nama saya Vilya, salah satu mahasiswi Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2011. Blog ini pada dasarnya dibuat untuk kepentingan perkuliahan.
Cerita tentang perkuliahan, saya sekarang berarda pada tingkat semester dua (dimana masih memerlukan waktu yang sangattttttt panjang untuk bisa tamat). Namun semester dua berarti usaha yang harus dilakukan harus lebih maksimal daripada semester pertama, semangat yang dikeluarkan juga harus lebih daripada semester pertama.

Sekian dulu dari saya, terima kasih. Semoga hari ini merupakan hari yang indah bagi semuanya :)




Sometimes you just got to give yourself what you wish someone else would give you - Dr. Phil


Truly from heart,
Vilya